Cari Blog Ini

Tuesday, 2 December 2014

Initial Assesment Kegawat Daruratan

Initial Assesment (Penilaian Awal) Kegawat Daruratan
 
(Sumber Gambar: http://karjopusk.blogspot.com/)
Initial assessment yang dilakukan saat menemukan korban atau pasien dengan kondisi gawat darurat merupakan salah satu penentu keberhasilan penanganan korban/pasien tersebut. Initial assessment merupakan suatu bentuk penilaian awal kondisi korban/pasien yang dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga tim medis baik dokter atau perawat yang melakukan initial assessment harus mempunyai kecakapan dan ketrampilan khusus dalam menilai kondisi awal pasien tersebut. Inti dari initial assessment ini antara lain adalah primary survey, secondary survey dan penanganan definitive (menetap). Primary survey dan secondary survey ini harus selalu dilakukan berulang untuk menentukan adanya penurunan kondisi pasien, sehingga dapat segera memberikan resusitasi yang diperlukan.

Primary survey dilakukan untuk mencari keadaan korban atau pasien yang mengancam nyawa jika tidak segera diberikan pertolongan, sehingga apabila ditemukan kondisi tersebut maka harus segera dilakukan resusitasi. Primary survey atau survey primer dilakukan dengan cara menilai dan menangani airway, breathing, circulation, disability dan exposure. Sedangkan secondary survey dilakukan dengan salah satunya pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai kaki atau head to toe.


Penanganan korban/pasien berlangsung dalam dua tahap yaitu tahap pra-rumah sakit/pre hospital dan tahap rumah sakit. Penanganan tahap pra rumah sakit juga merupakan hal penting yang harus diperhatikan oleh tim medis termasuk perawat. Kesalahan dan ketidaktahuan dalam memberikan penanganan korban sebelum dilarikan ke rumah sakit justru dapat memperparah kondisi korban bahkan dapat mengancam nyawa korban/pasien. Biasanya jika korban/pasien dengan kondisi trauma akibat kecelakaan lalu lintas di tol, maka korban tersebut akan dilarikan ke rumah sakit oleh ambulans, akan tetapi jika korban berada dikomunitas maka yang akan membawa korban/pasien bisa saja keluarganya atau tetangga yang baik hati. Prinsip utamanya adalah Do no further harm. Seharusnya yang diharapkan adalah bukan keluarga yang membawa korban/pasien ke rumah sakit, tetapi tim medis gawat daruratlah yang membawa korban/pasien ke rumah sakit. Tim medis yang datang harus tim medis yang sudah terlatih dan mendapatkan ketrampilan khusus guna menangani kondisi-kondisi yang mengancam nyawa. Rumah sakit tujuan juga harus dikoordinasikan sebelumnya supaya dapat mempersiapkan segala peralatan yang dibutuhkan.

Saat tiba di rumah sakit, perawat harus memperhatikan saat melakukan evakuasi korban/pasien dari kendaraan ke brankar dengan hati-hati, dan ingat tetap control servikalnya. Setelah itu korban/pasien harus dilakukan triase yaitu cara pemilihan korban/pasien berdasarkan kegawatdaruratan disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia. Pemilihan prioritas korban yang harus ditangani ini tetap harus berdasarkan Airway, Breathing dan Circulation. Jika jumlah korban dan beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas, maka korban dengan masalah kegawatdaruratan dan multi trauma akan dilayani lebih dulu sesuai prinsip ABCDE. Jika jumlah korban dan beratnya perlukaan melampaui kemampuan petugas maka yang diutamakan terlebih dahulu adalah korban yang kemungkinan mempunyai kesempatan survival terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan tenaga paling sedikit.

Setelah triase tindakan yang dilakukan selanjutnya adalah survey primer atau primary survey dan resusitasi. Nah di tahap ini harus dicari keadaan yang mengancam nyawa. Ingat kita tim medis sebelum memegang korban/pasien harus memastikan bahwa kita sudah memakai Alat Proteksi Diri (APD). Primary survey yang dilakukan adalah membuka jalan napas, memastikan kepatenan jalan napas, dan menjaga jalan napas/airway dengan control servikal. Korban perlu dicurigai ada fraktur servikal bila riwayatnya adalah trauma kepala, multi trauma, bio mekanik trauma/ditabrak dari belakang. Airway harus segera dinilai dan harus segera diclearkan. Penatalaksanaan obstruksi jalan napas sudah ada dibahas di blog ini sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah memeriksa breathing dan ventilasinya. Yang harus dilakukan dalam memeriksa breathing adalah nilai look, listen, feel untuk mengetahui breathingnya baik atau tidak. Jika breathing kurang baik, maka berikan ventilasi tambahan. Gangguan breathing dan ventilasi dapat terjadi pada kasus dengan cedera thorax seperti tension pneumothorax, flail chest dengan kontusio paru, pneumothorax terbuka, dan hematotorax massif. Kelainan-kelainan tersebut harus segera ditangani untuk menghindari kematian. Ventilasi tambahan di IGD yang bisa digunakan misalnya bag valve mask (ambu bag) ataupun memakai ventilator. Oksigen bisa diberikan sesuai kebutuhan dengan konsentrasi yang tinggi seperti rebreathing mask atau non-rebreathing mask. Setelah breathing tertangani, kemudian cek sirkulasi dengan control perdarahan jika ada perdarahan. Perdarahan ini akan beresiko terjadi syok hipovolemik. Dalam hitungan detik tim medis harus tahu tanda klinis dari syok seperti wajah dan kulit ekstremitas pucat keabuan serta akralnya dingin. Selain itu, nadi teraba kecil dan cepat/takikardia. Jika syok tersebut disebabkan karena perdarahan, maka harus dihentikan perdarahannya. Perdarahan eksternal dihentikan dengan cara menekan langsung luka tersebut, sedangkan perdarahan internal bisa dikontrol dengan pemakaian bidai/spalk untuk fraktur ekstremitas dan pneumatic anti shock garment (PASG) jika perdarahan terjadi karena fraktur pelvis. Setelah perdarahan terkontrol, maka harus segerera diperbaiki volume cairannya. Kehilangan darah sebaiknya diganti dengan darah, tetapi penyediaan darah itu memerlukan waktu, sehingga bisa diberikan cairan kristaloid seperti ringer laktat yang diberikan dengan tetesan cepat melalui selang infuse atau bahkan diguyur tergantung tingkat keparahan dari syoknya tersebut.


Sumber: Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118. Basic Trauma Life Support and Basic Cardiac Life Support. Edisi Keempat. Jakarta: YAGD.

NUMPANG SHARE:

Berita gembira untuk para pengguna android, saat ini android menyediakan aplikasi whaff di google play. Apakah aplikasi Whaff rewards tersebut? aplikasi tersebut adalah aplikasi yang dapat memberikan recehan dollar bagi pengguna aplikasi terserbut. Kenapa tidak..ketika kita menginstal aplikasi tersebut aja dengan login dan memasukan kode kunci untuk start aplikasi kita sudah mendapatkan 0.30$. Recehan dollar akan kita dapat kembali jika kita mendownload dan menginstal games atau aplikasi yang tersedia di whaff tersebut dengan besaran yang diperoleh sekitar 0.05$. semakin banyak mendownload aplikasi dan memainkan aplikasi yang disediakan di whaff tersebut, recehan dollar akan semakin terkumpul. Dollar tersebut dapat diuangkan melalui sistem Paypal. Proses penguangan menggunakan paypal sangat mudah, bisa anda cari di internet. Cara mendownload dan menginstal aplikasi whaff adalah sebagai berikut:

1.Klik Play Store
2.Search Whaff Reward
3.Download 
4.Login Via Facebook
5.Setelah Login Akan Di Suruh Masukin Kode, Masukin kode BS75512 Maka Akan Mendapatkan Bonus 0.30$
6.Download Applikasi Yang Tersedia Di Whaff, Setiap Aplikasi Dihargai "$" Berbeda Beda
7.Kumpulkan MINIMAL PAYOUT 10$ baru bisa diuangkan lewat paypal


Cobalah tidak akan merugi

1 comment:

Contact Us

Name

Email *

Message *