Initial Assesment (Penilaian Awal) Kegawat Daruratan
Initial
assessment yang dilakukan saat menemukan korban atau pasien
dengan kondisi gawat darurat merupakan salah satu penentu keberhasilan
penanganan korban/pasien tersebut. Initial
assessment merupakan suatu bentuk penilaian awal kondisi korban/pasien yang
dilakukan secara cepat dan tepat, sehingga tim medis baik dokter atau perawat
yang melakukan initial assessment harus mempunyai kecakapan dan ketrampilan
khusus dalam menilai kondisi awal pasien tersebut. Inti dari initial assessment ini antara lain
adalah primary survey, secondary survey
dan penanganan definitive (menetap). Primary survey dan secondary survey ini harus selalu dilakukan berulang untuk
menentukan adanya penurunan kondisi pasien, sehingga dapat segera memberikan
resusitasi yang diperlukan.
Primary
survey dilakukan untuk mencari keadaan korban atau pasien
yang mengancam nyawa jika tidak segera diberikan pertolongan, sehingga apabila
ditemukan kondisi tersebut maka harus segera dilakukan resusitasi. Primary survey atau survey primer
dilakukan dengan cara menilai dan menangani airway,
breathing, circulation, disability dan exposure.
Sedangkan secondary survey dilakukan
dengan salah satunya pemeriksaan fisik dari ujung kepala sampai kaki atau head to toe.
Penanganan korban/pasien berlangsung
dalam dua tahap yaitu tahap pra-rumah sakit/pre hospital dan tahap rumah sakit.
Penanganan tahap pra rumah sakit juga merupakan hal penting yang harus
diperhatikan oleh tim medis termasuk perawat. Kesalahan dan ketidaktahuan dalam
memberikan penanganan korban sebelum dilarikan ke rumah sakit justru dapat
memperparah kondisi korban bahkan dapat mengancam nyawa korban/pasien. Biasanya
jika korban/pasien dengan kondisi trauma akibat kecelakaan lalu lintas di tol,
maka korban tersebut akan dilarikan ke rumah sakit oleh ambulans, akan tetapi
jika korban berada dikomunitas maka yang akan membawa korban/pasien bisa saja
keluarganya atau tetangga yang baik hati. Prinsip utamanya adalah Do no further harm. Seharusnya yang
diharapkan adalah bukan keluarga yang membawa korban/pasien ke rumah sakit,
tetapi tim medis gawat daruratlah yang membawa korban/pasien ke rumah sakit. Tim
medis yang datang harus tim medis yang sudah terlatih dan mendapatkan
ketrampilan khusus guna menangani kondisi-kondisi yang mengancam nyawa. Rumah
sakit tujuan juga harus dikoordinasikan sebelumnya supaya dapat mempersiapkan
segala peralatan yang dibutuhkan.
Saat tiba di rumah sakit, perawat harus
memperhatikan saat melakukan evakuasi korban/pasien dari kendaraan ke brankar
dengan hati-hati, dan ingat tetap control servikalnya. Setelah itu
korban/pasien harus dilakukan triase yaitu cara pemilihan korban/pasien
berdasarkan kegawatdaruratan disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia.
Pemilihan prioritas korban yang harus ditangani ini tetap harus berdasarkan Airway, Breathing dan Circulation. Jika jumlah korban dan
beratnya perlukaan tidak melampaui kemampuan petugas, maka korban dengan
masalah kegawatdaruratan dan multi trauma akan dilayani lebih dulu sesuai
prinsip ABCDE. Jika jumlah korban dan beratnya perlukaan melampaui kemampuan
petugas maka yang diutamakan terlebih dahulu adalah korban yang kemungkinan
mempunyai kesempatan survival terbesar dan membutuhkan waktu, perlengkapan, dan
tenaga paling sedikit.
Setelah triase tindakan yang dilakukan
selanjutnya adalah survey primer atau primary
survey dan resusitasi. Nah di tahap ini harus dicari keadaan yang mengancam
nyawa. Ingat kita tim medis sebelum memegang korban/pasien harus memastikan
bahwa kita sudah memakai Alat Proteksi Diri (APD). Primary survey yang dilakukan
adalah membuka jalan napas, memastikan kepatenan jalan napas, dan menjaga jalan
napas/airway dengan control servikal.
Korban perlu dicurigai ada fraktur servikal bila riwayatnya adalah trauma
kepala, multi trauma, bio mekanik trauma/ditabrak dari belakang. Airway harus segera dinilai dan harus
segera diclearkan. Penatalaksanaan obstruksi jalan napas sudah ada dibahas di
blog ini sebelumnya. Langkah selanjutnya adalah memeriksa breathing dan
ventilasinya. Yang harus dilakukan dalam memeriksa breathing adalah nilai look, listen, feel untuk mengetahui
breathingnya baik atau tidak. Jika breathing kurang baik, maka berikan
ventilasi tambahan. Gangguan breathing dan ventilasi dapat terjadi pada kasus
dengan cedera thorax seperti tension pneumothorax, flail chest dengan kontusio
paru, pneumothorax terbuka, dan hematotorax massif. Kelainan-kelainan tersebut
harus segera ditangani untuk menghindari kematian. Ventilasi tambahan di IGD
yang bisa digunakan misalnya bag valve
mask (ambu bag) ataupun memakai ventilator. Oksigen bisa diberikan sesuai
kebutuhan dengan konsentrasi yang tinggi seperti rebreathing mask atau
non-rebreathing mask. Setelah breathing tertangani, kemudian cek sirkulasi
dengan control perdarahan jika ada perdarahan. Perdarahan ini akan beresiko
terjadi syok hipovolemik. Dalam hitungan detik tim medis harus tahu tanda
klinis dari syok seperti wajah dan kulit ekstremitas pucat keabuan serta akralnya
dingin. Selain itu, nadi teraba kecil dan cepat/takikardia. Jika syok tersebut
disebabkan karena perdarahan, maka harus dihentikan perdarahannya. Perdarahan
eksternal dihentikan dengan cara menekan langsung luka tersebut, sedangkan
perdarahan internal bisa dikontrol dengan pemakaian bidai/spalk untuk fraktur
ekstremitas dan pneumatic anti shock
garment (PASG) jika perdarahan terjadi karena fraktur pelvis. Setelah
perdarahan terkontrol, maka harus segerera diperbaiki volume cairannya.
Kehilangan darah sebaiknya diganti dengan darah, tetapi penyediaan darah itu
memerlukan waktu, sehingga bisa diberikan cairan kristaloid seperti ringer
laktat yang diberikan dengan tetesan cepat melalui selang infuse atau bahkan
diguyur tergantung tingkat keparahan dari syoknya tersebut.
Sumber:
Yayasan Ambulance Gawat Darurat 118. Basic Trauma Life Support and Basic
Cardiac Life Support. Edisi Keempat. Jakarta: YAGD.
1.Klik Play Store
2.Search Whaff Reward
3.Download
4.Login Via Facebook
5.Setelah Login Akan Di Suruh Masukin Kode, Masukin kode BS75512 Maka Akan Mendapatkan Bonus 0.30$
6.Download Applikasi Yang Tersedia Di Whaff, Setiap Aplikasi Dihargai "$" Berbeda Beda
7.Kumpulkan MINIMAL PAYOUT 10$ baru bisa diuangkan lewat paypal
Cobalah tidak akan merugi
NUMPANG SHARE:
Berita gembira untuk para pengguna android, saat ini android menyediakan aplikasi whaff di google play. Apakah aplikasi Whaff rewards tersebut? aplikasi tersebut adalah aplikasi yang dapat memberikan recehan dollar bagi pengguna aplikasi terserbut. Kenapa tidak..ketika kita menginstal aplikasi tersebut aja dengan login dan memasukan kode kunci untuk start aplikasi kita sudah mendapatkan 0.30$. Recehan dollar akan kita dapat kembali jika kita mendownload dan menginstal games atau aplikasi yang tersedia di whaff tersebut dengan besaran yang diperoleh sekitar 0.05$. semakin banyak mendownload aplikasi dan memainkan aplikasi yang disediakan di whaff tersebut, recehan dollar akan semakin terkumpul. Dollar tersebut dapat diuangkan melalui sistem Paypal. Proses penguangan menggunakan paypal sangat mudah, bisa anda cari di internet. Cara mendownload dan menginstal aplikasi whaff adalah sebagai berikut:
2.Search Whaff Reward
3.Download
4.Login Via Facebook
5.Setelah Login Akan Di Suruh Masukin Kode, Masukin kode BS75512 Maka Akan Mendapatkan Bonus 0.30$
6.Download Applikasi Yang Tersedia Di Whaff, Setiap Aplikasi Dihargai "$" Berbeda Beda
7.Kumpulkan MINIMAL PAYOUT 10$ baru bisa diuangkan lewat paypal
Cobalah tidak akan merugi
trim sngt beranfaat
ReplyDelete